Rabu, 03 September 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.6. Kerangka Berpikir PENGARUH KAS TERHADAP RETURN ON INVESMENT (ROI) MELALUI KREDIT

2.6. Kerangka Berpikir
Berdirinya perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba demi menjamin kelangsungan perusahaan, kunci utama pengelolaan keuangan dalam perusahaan adalah kegiatan operasional prusahaan yang tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan dana kas yang dimiliki oleh perusahaan.
            Menurut Bambang Riyanto (2010:94), menyatakan bahwa :
            “Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya”.

            Dalam perusahaan kas diperlukan baik untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap, salah satunya adalah penyauran kredit, semakin banyak kas yang disalurkan melalui kredit berarti semakin banyak pendapatan atau laba yang akan diterima oleh bank. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan.

Menurut Kasmir (2008:73),  menyatakan bahwa :
 “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah bank. Pemberian kredit biasanya dilakukan oleh bank dalam hal menyalurkan dananya kepada masyarakat untuk masyarakat yang kekurangan dana. Jumlah kredit yang diberikan, tentunya akan menghasilkan pendapatan berupa bunga kredit bagi setiap perusahaan perbankan, jadi dengan kata lain apabila jumlah kredit yang diberikan nilainya mengalami kenaikan, maka pendapatan bunga kredit nilainya juga akan semakin besar, dan pada akhirnya profitabilitas yang akan dicapai juga semakin besar nilainya.
Penanaman dana dalam aktiva produktif terutama dalam bentuk kredit memiliki potensi risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank. Oleh karena itu dalam menentukan besarnya jumlah kredit yang diberikan harus melalui prosedur yang harus dipenuhi untuk memastikan kelayakan suatu kredit sebelum kredit diputuskan untuk disetujui, prosedur ini adalah upaya untuk mengurangi resiko dalam pemberian kredit.
Perusahaan yang berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola dana yang dimilikinya secara efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya, sebuah perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola dana yang dimilikinya dengan baik, sehingga tidak mampu menghasilkan laba tinggi. 
Menurut Bambang Riyanto (2010:336), yang menyatakan bahwa :
“Return On Investment (ROI) adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto”.
Return on Investment (ROI) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Analisa Return On Investment (ROI) mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh atau komprehensif. Analisa Return On Investment (ROI) ini sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Dengan demikian Return On Investment (ROI) menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.

Selasa, 02 September 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PENGARUH KAS TERHADAP RETURN ON INVESMENT (ROI) MELALUI KREDIT

BAB 1
PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Penelitian

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan yang tidak terbatas dalam cara yang menguntungkan dan bertujuan untuk mencari laba seoptimal mungkin dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang ada, sehingga para pengelola perusahaan dapat memanfaatkan sumber-sumber ekonomi itu secara efektif dan efisien.

Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas untuk memenuhi kebutuhan atau kegiatan perusahaan, baik dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil karena kas merupakan salah satu modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, wujud dari kas dapat berupa uang kertas / logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dan sebagainya.

Arus kas masuk dan arus kas keluar harus diupayakan seimbang, karena adanya persediaan kas yang terlalu besar akan berakibat pemanfaatan kas tersebut kurang efisien serta kas tersebut menganggur dan tidak menghasilkan keuntungan. Manajemen atau pengelolaan kas yang efektif sangat diperlukan agar arus kas masuk dan arus kas keluar dapat seimbang.

Tujuan dari perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba demi menjamin kelangsungan perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur. Bank sebagai salah satu perusahaan yang memiliki fungsi intermediasi melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian disalurkan kembali pada masyarakat dalam bentuk pemberian pinjaman atau penyaluran kredit, dimana penyaluran kredit ini adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu.

Hal ini tentu akan mendatangkan laba kepada bank melalui selisih bunga pinjaman tersebut. Pendapatan bank akan berbanding lurus dengan kredit yang disalurkan, bila kredit yang disalurkan semakin besar maka semakin besar pendapatan yang akan diterima oleh bank, jika kredit yang disalurkan semakin sedikit maka semakin sedikit pendapatan yang akan diterima oleh bank, rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik bank dalam memperoleh keuntungan dari aktivitas operasionalnya yaitu menggunakan rasio profitabilitas return on investment (ROI).

Return On Investment (ROI) merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan dari operasional perusahaan tersebut yang mana dalam hal ini, laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “PENGARUH KAS TERHADAP RETURN ON INVESMENT (ROI) MELALUI KREDIT”